Bicara Tentang Sastra

Posting Komentar

Bismillah. Kali ini saya akan membahas tentang hal yang belum pernah saya posting sebelumnya. Yap, sastra. Sebagai mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Negeri Makassar atau disingkat UNM, saya patut untuk menulis ini. Apa salahnya jika saya menulis ini? Hehe, jangan kaget. Cuma bercanda kok. Oke langsung saja, mari simak ulasan berikut ini.
Menurut masyarakat umum, sastra adalah puisi, novel, cerpen, drama, dan lain sebagainya. Itu menurut mereka. Tapi sebenarnya menurut saya sastra itu sulit untuk didefinisikan—walaupun saya mahasiswa Sastra. Tidak diketahui secara pasti pencetus sastra. Begitu pula dengan waktu dan tempat kemunculan sastra pertama kali. Berdasarkan periodisasinya, sastra muncul secara bertahap. Tahap-tahapnya tidak bisa saya jelaskan di sini karena terlalu panjang untuk menjelaskannya. Mungkin di postingan lain saya akan menjelaskannya, insyaAllah. Jangan kecewa.
Seperti di penjelasan sebelumnya, sastra sulit dilacak awal keberadaannya. Penyebab sastra muncul tidak juga bisa diketahui secara pasti. Demikian pula dengan persepsi masyarakat umum mengenai definisi sastra. Mereka menganggap bahwa sastra adalah hanya membahas novel, puisi, cerpen, drama, dan lain sebagainya. Jangkauan sastra sangat luas jadi bisa dibilang definisi sastra itu luas.
Menurut saya, ada beberapa definisi dari sebuah “sastra”. Definisi tersebut yaitu sastra adalah gejala sosial, ekspresi, seni, ungkapan, advokasi, pencitraan, ilmu, dan jiwa manusia. Berikut adalah ulasannya.
Sastra adalah gejala sosial
Sastra berarti mengkaji gejala sosial yang terjadi di masyarakat. Gejala sosial yang dimaksud adalah kehidupan masyarakat dan ketergantungan antara satu individu dengan individu lain. Gejala sosial menjadi acuan definisi sastra karena di dalamnya terdapat unsur mimesis. Mimesis adalah tiruan dari kehidupan sosial.
Sastra adalah ekspresi
Di dalam sastra juga terdapat berbagai tindakan atau sesuatu yang dilakukan oleh manusia. Selain mimesis, ekspresi juga merupakan salah satu unsur dari sastra.
Sastra adalah seni
Di dalam seni, sastra adalah salah satu dari bagiannya selain seni rupa, seni kriya, dan seni lainnya. Seni dijadikan acuan sebagai definisi sastra karena hasil dari sastra (karya sastra) memiliki nilai seni. Hal tersebut bisa dilihat dari keindahan diksi yang terdapat di dalamnya.
Sastra adalah ungkapan
Ekspresi bisa diungkapkan dengan bahasa sastra. Di dalam karya sastra terdapat banyak ungkapan. Ungkapan tersebut asalnya dari naluri manusia.
Sastra adalah advokasi
Sastra biasa dijadikan sebagai media advokasi. Seperti halnya dalam puisi Chairil Anwar dan puisi-puisi angkatan ’45 lainnya yang terdapat banyak unsur advokasi. Yang dimaksud dengan advokasi adalah seruan atau ajakan untuk memperjuangkan kemerdekaan pada masa itu.
Sastra adalah pencitraan
Sastra membentuk suatu pencitraan sendiri. Pencitraan tersebut membentuk persepsi dari masyarakat lain. Hal itu merupakan unsur pragmatik dari sastra itu sendiri.
Sastra adalah ilmu
Bagi kalian yang juga kuliah di program studi Sastra Indonesia, mata kuliah “Pengantar Ilmu Sastra” tidak terdengar asing di telingamu. Menurut sejarah, sastra sudah diakui sebagai suatu ilmu sejak abad ke-21. Untuk lebih jelas mengenai sejarah ilmu sastra, kamu bisa membaca referensi yang berkaitan. Semenjak sastra sudah diakui menjadi ilmu, ilmu sastra terbagi menjadi beberapa cabang, yaitu teori sastra, sejarah sastra, dan kritik sastra.
Sastra adalah jiwa manusia
Ada salah satu ilmu yang mempelajari sastra dari sudut pandang psikologi. Ilmu yang dimaksud adalah Psikologi Sastra. Hal tersebut berkaitan dengan ekspresi yang berasal dari jiwa manusia.
Menurut saya, perkembangan sastra saat ini sungguh memprihatinkan. Kini, sastra hanya dikenal oleh segelintir orang. Tidak banyak yang minat dengan bidang ini. Bahkan di perguruan tinggi, sangat sedikit yang berminat untuk mendaftar di program studi Sastra Indonesia, khususnya UNM.

Jika ada sesuatu yang ingin diungkapkan, silakan tinggalkan komentar di bawah ini. Mohon maaf jika ada yang tidak sesuai dengan pemahaman kamu. Terima kasih.

Related Posts

Posting Komentar